Penjelasan tentang Murur dan Tanazul dalam Ibadah Haji

Pemberangkatan Jamaah Haji ke tanah Suci Kloter pertama insyaallah dimulai tgl 2 Mei 2025. Pada tahun lalu tahun 2024, ada istilah skema murur, yaitu berangkat dari Arafah menuju muzdalifah, lalu ketika sampai di muzdalifah, jamaah tidak turun dari bis dan tidak menginap di muzdalifah, melainkan hanya lewat muzdalifah, lalu lanjut menuju Mina. Murur ini dikhususkan bagi jamaah haji lansia, jamaah dengan resiko tinggi, serta pendampingnya.

Jika tahun lalu ada skema murur (sekedar lewat di Muzdalifah tanpa menginap), maka tahun 2025 ini, InsyaAllah pemerintah Indonesia menyiapkan skema murur dan Tanazul. Maksud Tanazul, jamaah haji (khususnya lansia dan resti {resiko tinggi} beserta pendampingnya) tidak lagi menginap di Mina, tapi sekedar lewat, melempar jumrah, lalu balik ke hotel (ini salah satu skema yg disiapkan dari beberapa skema yg masih didiskusikan). Jadi untuk jamarat berikutnya, berangkatnya dari hotel, atau kalau tidak mampu bisa dibadalkan (digantikan orang lain) 

Mengapa skema tanazul akan dilakukan? Hal ini dilakukan pemerintah demi keamanan dan kenyamanan jamaah, khususnya bagi para lansia dan jamaah yang punya resiko tinggi, seperti yg punya penyakit jantung atau paru yg menurut medis dianggap resiko tinggi. Jika tanpa skema Tanazul ini, tenda Mina yang akan ditempati jamaah haji Indonesia yang berjumlah 210.000 jama’ah, tentu akan crowded, ramai sekali, bahkan 1 orang jamaah hanya kebagian lebar 0,83 M, sempit sekali. Belum lagi antri kamar mandi/toilet yang sangat ramai dan lama, kasihan jama’ah khususnya para lansia dan resti

Oleh karena itu, demi kemaslahatan jamaah haji khususnya Lansia dan Resti, di mana kemaslahatan dalam menjalankan syariat Islam adalah tujuan dan prinsip utama, maka skema Tanazul pada pelaksanaan Haji 2025 insyaallah akan dilaksanakan. Skema pastinya, masih didiskusikan, konon ada tawaran 4 skema. Dan ternyata, skema Tanazul ini sudah dilakukan 100% oleh Turki, dan negara lain walaupun masih sebagian 

Apa bedanya dengan tahun tanazul pada haji tahun 2024? Sebenarnya pada tahun 2024, ada beberapa jamaah yang memilih skema Tanazul ini, dari Mina lalu ke hotel, dan biasanya justru dilakukan oleh jamaah haji yang masih sehat. Masalahnya, hotelnya jauh, kalau menggunakan taksi/transportasi lainnya, bisa mahal, dan ketika di hotel tidak ada konsumsi, karena jatah konsumsi dibagikan di Mina, jadi konsumsi masak atau beli sendiri. Sedangkan pada tahun 2025, jamaah yang akan ikut skema Tanazul insyaallah akan dikoordinir pemerintah, baik transportasinya, akomodasi, maupun konsumsi. Oleh karena itu tidak semua jamaah bisa Tanazul, hanya beberapa jamaah dari beberapa Embarkasi saja, terutama yang hotelnya agak dekat dengan lokasi Jamarat, yaitu Raudhah, Syishya, dan Aziziyah. Sedangkan jamaah yg hotelnya jauh di luar 3 hotel ini, insyaallah akan tetap menginap di Mina. Dengan skema Tanazul ini, bisa jadi kurang lebih 35.000 (jumlah ini masih belum pasti) jamaah haji berpindah ke hotel, tidak menginap di Mina, dan kondisi tenda Mina akan lebih terurai, 1 orang bisa dapat kurang lebih 1,2 meter

Mengenai hukum tidak mabit di Mina, Imam Nawawi pernah menjelaskan: 

وَإنْ تَرَكَ المبيتَ لَيْلَةَ المُزْدَلِفَةِ وَحْدَها جَبَرهَا بِدَمٍ وَإنْ تَرَكَهَا مَعَ اللَّيَالِي بِمنى لَزِمَهُ دَمَانِ عَلَى الأصَحّ وَعَلَى قَوْلٍ دَمٌ وَاحِد هَذَا فِيْمَنْ لاَ عُذرَ لَهُ. وَأمَّا مَنْ تَرَكَ مَبِيتَ مُزدَلِفَة أوْ مِنى لِعُذْرِ فَلاَ شَيْء عَلَيْهِ

Artinya, “Jika jamaah meninggalkan mabit pada malam Muzdalifah sekali saja, maka ia harus menggantinya dengan dam. Tetapi jika ia meninggalkannya berikut mabit beberapa malam di Mina, maka ia wajib membayar dua dam menurut qaul yang lebih sahih. Sebagian qaul mengatakan, cukup satu dam. Dam ini berlaku bagi jamaah tanpa uzur. Adapun mereka yang tidak bermabit di Muzdalifah atau Mina karena uzur, maka tidak terkena sesuatu,” (Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajji wal Umrah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 181). (Dikutip dari NU Online) 

Mari kita doakan bersama sama, semoga Haji 2025 ini berjalan lancar, aman, nyaman, dan para jamaah haji mendapat ke-mabrur-an Haji. Begitu juga bagi para petugas haji Indonesia tahun 2025, semoga bisa mengemban Amanah dan tugas dengan baik, karena ibadah para petugas haji terletak pada pelayanan terbaik kepada jamaah. Dan mari kita doa bersama sama, semoga kita semua dimudahkan Ziarah Mekkah Madinah dalam menunaikan Haji dan Umroh, baik sebagai jamaah haji atau sebagai petugas haji, amin. 

Dr. Holilur Rohman, M.H.I, Ustadz di Cariustadz.id dan Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

Tertarik mengundang ustadz Dr. Holilur Rohman, M.H.I? Silahkan klik disini