Jangan Putus Asa, Rahmat dan Ampunan Allah Begitu Besar

Diantara asmaullah (nama nama Allah) yang kita yakini adalah al Gaffar (Maha Pengampun) dan al Rahim (Maha Penyayang). Dengan karunia kasih sayang Allah yang membentang luas itulah yang dinikmati manusia dalam hidup maupun di akhirat kelak. Begitupun dengan Maha Pengampun-Nya maka segala dosa dan seburuk apapun masa lalu seseorang Allah pasti ampuni jika ditaubatkan. Begitupun kasih sayang Allah dan ampunan-Nya adalah motivasi Allah pada manusia untuk terus berbuat baik, berupaya memperbaiki diri walau hidup manusia tak selamanya sempurna dan penuh dosa agar menjalani kehidupan dengan denyut nadi optimisme. Allah Swt tegaskan itu pada QS al Zumar 53

 قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 

Katakanlah Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu putus asa dari Rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS al Zumar 53)

Menurut Ibn Katsir ayat ini menyeru dan mengajak untuk kembali dan datang kepada Allah atas dosa dosa yang diperbuat untuk ditaubatkan dan Allah ampunan karena Dia adalah Tuhan yang Maha Pengampun. 

Ketika Allah tegaskan wahai hamba-Ku yang melampaui batas pada diri mereka sendiri sebuah penegasan Allah itu selalu membuka diri pada hamba-Nya, Allah tahu bahwa manusia penuh dosa dan kesalahan, manusia kerap mengikuti hawa nafsunya sehingga Allah memotivasi pada manusia tak perlu putus asa dari Rahmat-Ku seburuk apapun masa lalu manusia.

Menurut Muhammad Al-Ghazali manusia itu putus asa tak peduli dengan dirinya sendiri, banyak larut dalam dosa dan kesalahan serta menjauhi jalan kesuksesan hidup. Maka Allah memberi kabar gembira dengan kasih sayang-Nya dan ampunan-Nya. Bahkan Allah begitu tegas dengan mengulang ulang sifat Penyayang dan Pemaafnya seolah mengatakan tak usah khawatir “Aku mengampuni semua dosa kalian, Akulah Tuhanmu Yang Maha Pengampun dan Penyayang”

Karena itu, Allah tak peduli sejahat apapun diri manusia dan dosa besar apa yang sudah diperbuat tapi Allah lebih membuka diri pada hamba-Nya yang menyesali dosanya, meminta ampun serta ikhtiar semaksimal mungkin tak mengulanginya. Jika itu yang dilakukan  maka Allah menyambut dengan Rahmat dan ampunan-Nya. Dalam Riwayat Nabi Saw disebutkan 

إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي وَأَنَا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ.

Sesungguhnya rahmatKu mendahului dari murka-Ku, dan Akulah Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang (Muttafaqun alaih).  

Dalam Riwayat Anas Bin Malik disebutkan bahwa beliau pernah mendengar Nabi Saw bersabda:

والذي نفسي بيده ، لو أخطأتم حتى تملأ خطاياكم ما بين السماء والأرض ، ثم استغفرتم الله لغفر لكم 

Demi jiwaku dalam genggaman-Nya. Andaikan kalian berbuat dosa hingga dosa-dosamu memenuhi ruang antara langit dan bumi, lalu kalian memohon ampun kepada Allah, niscaya Dia akan mengampunimu.

Betapa besarnya ampunan Allah bagi setiap hamba-Nya. Sebab terbukanya pintu kasih sayang dan ampunan Allah bagi setiap hamba-Nya, maka  seseorang tak layak menilai buruk orang lain, karena bisa jadi seorang pendosa lebih dahulu mendapat rahmat dan ampunan di sisi-Nya ketimbang diri kita karena merasa lebih banyak pengabdian hidup dan lebih panjang wirid atau dzikir kita, tapi justru diri kitalah yang jauh dari rahmat dan ampunan Allah.

Mabrur Inwan, M.Ag, Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang Mabrur Inwan, M.Ag? Silakan Klik disini.